Sabtu, 08 Mei 2010

Terjadinya Hujan Meteor

Bagaimana terjadinya hujan meteor???


Kalau yang namanya meteor alias bintang jatuh, ya meteoroid yang tertarik/jatuh masuk ke atmosfer bumi dan terbakar. Seingat saya waktu di sekolah dasar ya kaya gitu. Trus kalau hujan meteor? Ya berarti meteoroid yang datang dan menjadi meteor berjumlah banyak, seperti hujan. Trus, kenapa bisa banyak begitu? Ya barangkali seperti hujan, ada gerimis, ada hujan lebat, ada juga badai. Trus ? Begini ceritanya ...

Darimana meteoroid yang saking banyaknya yang menyebabkan hujan meteor atau bahkan badai meteor terjadi?

Ini yang sempet saya pelajari waktu cari-cari info Hujan Meteor Leonid.

Komet (lho ko cerita komet), ya komet ...

Waktu dia melanglang buana di angkasa luar dan mendekati matahari, maka ada sebagian materialnya yang tersapu oleh angin matahari. Saya ingat pelajaran di SD dulu, komet adalah bintang berekor. Ekornya selalu menjauhi matahari. Kenapa, ya karena tertiup oleh angin matahari tadi. Masa anginnya dari arah matahari, ekornya mengarah ke matahari?

Nah, selama mengitari matahari tersebut, material yang tertiup oleh angin matahari (yang tadinya ekor komet) tertinggal di sekitar lintasan komet untuk jangka waktu yang lama. Debu-debu sisa peninggalan (ekor) komet ini akan berada terus di sekitar lintasan kometnya. Debu-debu inilah yang merupakan cikal bakal meteoroid yang akan menyebabkan Hujan Meteor di Bumi.

Sehubungan dengan Hujan Meteor Leonid, hujan meteor ini disebabkan oleh debu sisa peninggalan komet Temple Tuttle. Waktu komet ini melintasi matahari, dia meninggalkan 'sesuatu' untuk kita. Kumpulan awan debu sisa komet ini kebetulan dekat dengan lintasan orbit bumi. Jadi kira-kira begini. Anggap kita ada di perempatan jalan raya sedang naik motor dan ada di paling depan, sedang menunggu lampu hijau. Dari jalan perempatan sebelah kiri kita ada bajaj ngebut melintas di perempatan jalan karena lampu mau merah. Baru juga lampu di depan kita berwarna kuning, langsung motor kita tancap gas, dan kita masuk ke area dimana asap si Bajaj yang tadi melintasi perempatan jalan. Terbatuk-batuklah kita menghirup asap knalpot si bajaj yang si bajaj-nya entah sudah kemana. Kira-kira seperti itulah.

Jadi waktu Bumi melintasi orbitnya untuk mengitari Sang Surya, kira-kira kalau penanggalan berarti sekitar bulan November, Bumi melintasi area awan debu sisa peninggalan komet Temple-Tutle. Debu-debu ini, karena gravitasi bumi, tertariklah ia untuk menuju Bumi yang cantik karena birunya. Karena adanya atmosfer Bumi, terbakarlah si debu-debu hasil peninggalan komet ini, sehingga kita yang berada di Bumi akan melihatnya sebagai meteor DAN karena banyaknya itu, maka dinamakan Hujan Meteor. Jika buanyak buanget, maka dinamakan Badai Meteor.

Lalu kenapa dinamakan Hujan Meteor Leonid? Apa karena berbentuk Leo? Dinamakan Leonid karena seolah-olah, ya seolah-olah hujan meteor ini berasal dari Rasi Bintang Leo ! Jadi mirip dengan shower untuk mandi, dari satu titik dia terpancar secara radian. Inipun demikian. Seolah-olah dari satu titik dari rasi bintang Leo, seolah-olah hujan meteor ini datang.

Dan hujan meteor bukan hanya Hujan Meteor Leonid saja. Selama satu tahun Bumi akan dihadiahi fenomena menakjubkan ini, bahkan hampir tiap bulan.

(sumber: Archedai.blogspot)

Selamat Hari Raya Idul Fitri

Selamat Hari Raya Idul Fitri, taqabbalallahu minna wa minkum