Para pemimpin China, Jepang dan Korea Selatan, Sabtu, membuka konferensi tingkat tinggi (KTT) tiga negara yang jarang terjadi yang diharapkan dipusatkan pada upaya untuk membawa Korea Utara kembali ke perundingan perlucutan nuklir dan membangun kepercayaan regional.
Perdana Menteri China, Wen Jiabao, menjamu PM baru Jepang Yukio Hatoyama dan Presiden Korea Selatan Lee Myung-Bak di Balai Besar Rakyat di jantung ibukota Beijing untuk melakukan pertemuan. Itu adalah pertemuan sejenis kedua yang pernah diselenggarakan.
Ketiganya saling berjabat-tangan untuk diabadikan oleh para fotografer, sebelum duduk bersama mengadakan pertemuan puncak, setelah yang pertama diadakan Desember lalu di Fukuoka, Jepang.
Dalam pidato pembukaannya, yang disiarkan oleh televisi negara, Wen mengatakan bahwa perundingan tersebut penting "untuk memperbaiki saling kepercayaan politik, meningkatkan kerjasama saling menguntungkan, dan meningkatkan kestabilan serta pembangunan di Asia".
"Tahun ini adalah tahun penting bagi kita untuk mengatasi krisis keuangan internasional dan mengembalikan pertumbuhan ekonomi." "Kami akan berusaha keras melakukan dan mencapai hasil positif dari pertemuan ini, yang akan membawa kerja sama ketiga negara ke peringkat yang baru," katanya.
Ketiga pemimpin tersbeut diperkirakan membahas hasil kunjungan Wen pekan ini ke Pyongyang. Dalam kunjungan tersebut, pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Il, mengatakan negaranya bersedia untuk kembali ke perundingan nuklir enam negara, yang dia tinggalkan April.
Tetapi Kim mengemukakan syarat bahwa Pyongyang hanya akan kembali ke perundingan multilateral jika pihaknya lebih dulu melakukan pembicaraan langsung dengan Amerika Serikat.
China adalah juga tuan rumah bagi perundingan enam negara, yang beranggotakan kedua Korea, Jepang, Rusia dan AS. Hatoyama, yang mengambil alih pemerintahan bulan lalu, bertemu dengan Lee, Jumat, dalam mempersiapkan perundingan Sabtu dengan Wen.
Di Seoul, Lee mengatakan dia dan PM Jepang menyepakati "perubahan yang mendasar" dalam sikap Korea Utara yang ingin memecahkan sengketa mengenai program nuklir Pyongyang itu.
Mereka juga mengatakan terlalu dini untuk bertindak mengurangi tekanan terhadap Pyongyang, dan menambahkan mereka akan terus melaksanakan sanksi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang dijatuhkan setelah uji coba senjata atom kedua oleh Korea Utara.
(Sumber: http://internasional.tvone.co.id/berita/view/25158/2009/10/10/ktt_segitiga_asia_dimulai_di_china/)