Jumat, 21 Mei 2010

Sehat dengan Pelukan Ibu

KEHANGATAN pelukan seorang ibu tak hanya bisa menenangkan buah hati. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pelukan tersebut juga membuat anak terhindar dari berbagai risiko penyakit.

Tumbuh dalam kehidupan yang serba-kekurangan tentunya membuat anak-anak rentan terkena berbagai penyakit. Namun, sebuah penelitian berhasil membuktikan bahwa kasih sayang seorang ibu yang menenangkan dapat berfungsi sebagai benteng pertahanan terhadap risiko kesehatan yang mungkin diderita oleh anak. Malah, proteksi ini dapat berlanjut hingga anak-anak memasuki usia dewasa.

Sudah bukan hal yang janggal lagi melihat kenyataan berbicara bahwa hidup dalam kemiskinan erat kaitannya dengan risiko tinggi terhadap penyakit jantung dan penyakit mental serta fisik lainnya misalnya, yang mungkin diderita selama hidup. Penyakit ini diyakini muncul lantaran dipicu oleh stres dan rasa depresi terhadap masalah ekonomi yang dihadapi. Keadaan ini akhirnya menyebabkan sistem imun tubuh menjadi tidak terkendali sehingga mengaktifkan gen serta melepaskan protein yang dapat menyebabkan tubuh mengalami peradangan.

Peradangan dalam hal ini mencakup bermacam penyakit, termasuk asma,  depresi, dan penyakit kardiovaskular. Akan tetapi, studi baru menunjukkan bahwa memiliki seorang ibu yang sangat penyayang dan perhatian kepada anaknya, dapat menghentikan proses peradangan tubuh yang terjadi pada anak. Untuk membuktikan penelitian ini, para peneliti menganalisa beberapa aspek kunci sistem imun dari 53 orang dengan usia 25 hingga 40 tahun, yang hidup dalam keluarga miskin dalam lima tahun pertama hidup mereka.

Partisipan juga ditanya soal hubungan mereka dengan sang ibu, berdasarkan the Parent Bonding Inventory, yang menyangkut tentang seberapa besar ikatan anak dengan si ibu. Informasi ini juga didapat dari masing-masing ibu partisipan bersangkutan. Peneliti kemudian mengasingkan sel mononuclear darah yang merupakan komponen dari sistem imunitas.

Sebanyak 26 orang dewasa mendeskripsikan ibu mereka sebagai pribadi yang hangat dan penyayang. Mereka ini mempunyai plasma pembawa sifat atau gen dengan kadar ekspresi yang dapat menyebabkan munculnya peradangan dalam tubuh berada dalam taraf rendah.

”Sangat menakjubkan bahwa setelah 30 tahun, Anda dapat melihat sinyal ini pada gen mereka dan respon terhadap imun. Kedua hal ini dapat dikaitkan dengan latar belakang ekonomi dan kehidupan masa lima tahun pertama mereka dalam hidup,”  papar Profesor Medical Genetik di Universitas British Columbia di Vancouver, Kanada, Michael Kobor seperti dikutip dari healthday.com. Lebih lanjut Michael mengatakan, seorang ibu mempunyai pengaruh yang sangat mendalam pada perkembangan kesehatan anak.

Hal senada juga diungkapkan oleh Dr Julio Licinio, editor dan direktur Sekolah Medis John Curtin. Dia menyatakan, seorang ibu yang baik ternyata memang secara signifikan terbukti dapat memberi perubahan pada kehidupan anaknya. ”Ternyata pola pengasuhan yang bagus mempunyai efek biologis yang juga baik pada perkembangan si kecil,” kata Julio. Hal ini, lanjut Julio, menyebabkan anak-anak dengan ibu yang hangat kepada mereka, memiliki level sel-sel aktif yang menyebabkan munculnya risiko masalah kesehatan pada anak menjadi rendah.

Sementara Direktur Pusat National Bagi Anak-Anak Miskin di Universitas Columbia Sheila Smith mengatakan, dirinya antusias melihat hasil penelitian tersebut. ”Jika kehangatan yang diberikan seorang ibu kepada anak yang tumbuh dalam hidup serba-kekurangan akan menjadikannya lebih kuat terhadap berbagai risiko penyakit, maka sudah seharusnya kita memberikan bantuan lebih untuk mendukung segala kebutuhan anak-anak ini,”terangnya.

Kendati demikian, masalah kemiskinan dapat membuat banyak keluarga merasa tidak mampu menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh anak-anaknya. Kebutuhan dasar tersebut mencakup makanan, baju, dan rumah. Julio mengatakan, beberapa keluarga dengan ekonomi lemah, sampai depresi menghadapi permasalahan ini. ”Jadi, ini merupakan kewajiban kita untuk menyediakan berbagai kebutuhan yang dibutuhkan sehingga orang tua pun dapat memberikan kehangatan kepada anak-anaknya,” katanya. 

Meskipun penelitian tersebut tidak menyebutkan peran seorang ayah, namun bukan berarti segala tanggung jawab dilimpahkan kepada ibu saja. Ayah, bahkan ayah tiri sekalipun dan kerabat lainnya, dapat memberikan kehangatan yang sama kepada anak-anak. (okezone.com)

Selamat Hari Raya Idul Fitri

Selamat Hari Raya Idul Fitri, taqabbalallahu minna wa minkum