Jumat, 21 Mei 2010

Sehat & Langsing Usai Melahirkan

PROBLEM badan melar usai persalinan menjadi kekhawatiran para wanita. Namun jangan khawatir, kini banyak cara mengatasi keluhan Anda. Misalnya dengan bantuan obat herbal.


Kehamilan dan melahirkan merupakan proses alami yang terjadi pada setiap wanita di belahan dunia manapun. Namun, kadang kala bentuk tubuh usai persalinan menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para ibu baru tersebut. Tidak heran, sering kali muncul dalam diri mereka pertanyaan-pertanyaan seputar apakah tubuhnya akan kembali langsing seperti sedia kala.
 
Pikiran seperti di atas yang kerap kali memicu munculnya perasaan feeling blue atau baby blues usai melahirkan. Karena itu, para wanita seharusnya segera menyempatkan diri merawat tubuhnya karena 40 hari pertama usai persalinan merupakan waktu yang tepat mengembalikan berat badan ideal. Di sisi lain, dukungan orang terdekat, yaitu suami dan keluarga, juga memegang peranan penting untuk itu.
 
Seperti diketahui, menurut Ketua Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Cabang DKI Jakarta (POGI Jaya) Dr Ari Kusuma SpoG, rahim yang berada dalam tubuh wanita biasanya hanya berukuran 7 cm dan berat 30 gram. Namun, saat hamil bisa menampung bayi hingga 3–4 kg. Karena itu, untuk mengembalikannya ke berat ideal butuh waktu hingga 6 minggu.
 
”Itu yang disebut waktu nifas selama 40 hari, cukup untuk mengembalikan tubuh ke berat ideal,” katanya saattalkshow usai launching Jamu Habis Bersalin dari Nyonya Meneer di Hotel Gran Mahakam, Blok M, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Waktu nifas, lanjut dia, bukan hanya berupaya mengecilkan rahim dan Perut, tetapi juga mengembalikan aliran darah, hormon kulit, dan perubahan tubuh lainnya ke ”posisi” semula. Hal itu sebenarnya bisa dengan meminum obat tertentu. Namun, produk herbal yang sekarang banyak dilempar ke pasar diyakini lebih sehat karena diracik tanpa bahan kimia dan pengawet.
 
”Sekarang ini pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga telah mengakui dan tengah menyosialisasikan penggunaan obat herbal sebagai aset budaya bangsa yang turun-temurun dijadikan tumpuan dalam menjaga kesehatan para pendahulu kita. Penelitian ilmiah soal ini juga sudah banyak dipublikasikan,” terang Ari.
 
Kata Ari, sejak lama bahan-bahan herbal dari tanaman obat tradisional memang telah dikenal dapat mengobati berbagai jenis penyakit. Misalnya, jahe yang dicampur dalam susu ibu hamil disebut dapat melancarkan peredaran darah dan merangsang enzim pencernaan untuk mencegah mual-mual. Atau kunyit yang berkhasiat sebagai antiinflamasi atau antiradang.
 
”Banyak obat kimia yang dijual di pasar disarankan untuk tidak diminum saat hamil. Tetapi, untuk obat herbal beda. Malah dianjurkan saat hamil atau usai melahirkan,” katanya.
 
Jamu Habis Bersalin dari Nyonya Meneer sendiri merupakan produk terbaru dari PT Nyonya Meneer yang terbukti bagus untuk melangsingkan tubuh, mengecilkan perut, melancarkan air susu ibu (ASI), dan mengembalikan kesehatan badan. Perawatan tradisional 40 hari dengan Jamu Habis Bersalin dari Nyonya Meneer menjadikan tubuh terasa segar, singset, dan cantik seperti semula.
 
Charles Saerang, Presiden Direktur PT Nyonya Meneer mengatakan, perawatan usai bersalin secara tradisional memang sudah jadi tradisi dan populer di Tanah Air sejak abad ke-19. PT Nyonya Meneer mengajak wanita Indonesia, khususnya ibu muda, untuk peduli dan melestarikan aset budaya bangsa dengan selalu mengonsumsi jamu.
 
”Bahan-bahan jamu itu sendiri diambil dari tumbuh-tumbuhan yang ada di Indonesia, baik itu dari akar, daun, buah, bunga, maupun kulit kayu. PT Nyonya Meneer selama ini sangat peduli dengan warisan budaya bangsa ini,” tandasnya.

Menurut Charles, PT Nyonya Meneer merupakan perusahaan yang memerhatikan kebutuhan para ibu usai bersalin. Kecemasan akan tidak mungkinnya tubuh kembali cantik dan sehat seperti semula dijawab oleh hadirnya produk Jamu Habis Bersalin dari Nyonya Meneer ini. Produk ini berbentuk paket untuk perawatan dalam dan luar.
 
Penyanyi keroncong Soendari Soekotjo yang didapuk sebagai ambassador untuk produk jamu ini mengaku mengonsumsi jamu sejak kecil. Awalnya memang orang tuanya yang terus-menerus ”mencekokinya” dengan berbagai jenis jamu. Namun karena khasiatnya yang terbukti ampuh dalam menjaga kesehatan, akhirnya kesadaran dirinya untuk selalu minum jamu terus tumbuh hingga kini.
 
”Dengan mengonsumsi jamu usai melahirkan, terbukti dapat mengembalikan berat badan ideal seperti sedia kala. Selain itu, manfaat jamu banyak sekali terutama membuat tubuh bugar, kulit tampak muda dan halus, muka berseri, dan manfaat lainnya,” ujarnya.
 
PT Nyonya Meneer merupakan pelopor industri jamu di Tanah Air yang dirintis dan didirikan Nyonya Meneer pada 1919 di Semarang, Jawa Tengah. Nyonya Meneer dibantu anaknya, Hans Ramana. Di tangan mereka berdua, perusahaan lalu berkembang. Kemudian setelah Nyonya Meneer dan Hans Ramana meninggal dunia pada 1976 dan 1978, roda perusahaan diestafetkan kepada generasi ketiga, yakni kelima orang anak dari Hans Ramana.
 
Kemajuan PT Nyonya Meneer semakin berkibar di bawah kontrol Charles Saerang yang menjadikan perusahaan ini sebagai produsen jamu tradisional terbesar di Indonesia maupun dunia. Penjualan tahunan PT Nyonya Meneer mencapai hampir Rp500 miliar untuk 205 produk-produk yang dihasilkan.

Saat ini perusahaan yang mempekerjakan lebih dari 3.500 orang ini telah mengekspor produk-produknya ke Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Brunai Darussalam, Vietnam, Filipina, Taiwan, Selandia Baru, Inggris, Arab Saudi,  Belanda, dan China. (okezone.com)

Selamat Hari Raya Idul Fitri

Selamat Hari Raya Idul Fitri, taqabbalallahu minna wa minkum