Minggu, 23 Mei 2010

Awas, Pacar Anda Penjahat!

Awas, Pacar Anda penjahat!

Akhir pekan kemarin, Anda berkenalan dengan calon pacar potensial. Berwajah rupawan, mengaku lulusan perguruan tinggi terkemuka dan kini bekerja di perusahaan asing di luar negeri. Terdengar terlalu sempurna untuk jadi kenyataan. Namun si dia nampak enggan menceritakan masa lalu dan latar belakang hidupnya. Anda tak bisa menyelidiki karena tak seorangpun mengenalnya secara dekat. Jangan bertindak gegabah, Anda bisa menjadi detektif cinta untuk memastikan ia adalah sungguh yang terbaik untuk Anda! 

Investigasi biodata
Setelah kenalan, coba lakukan riset kecil. Teliti latar belakangnya seperti jika Anda mau membeli mobil bekas. Cari namanya di mesin pencari dan lakukan investigasi Facebook. 

Awas aksi menghilang!
Begitu Anda mulai berkencan, waspada jika si dia sering menghilang, atau tidak konsisten menelpon, atau alasannya tidak masuk akal. Beberapa orang bisa sangat hebat dalam menutupi hidup ganda mereka. 

Aku benci orang tuaku!
Menurut ahli forensik, ini adalah sifat yang sering dimiliki pelaku pembunuh berseri. Tentu saja, banyak orang yang tidak dekat dengan ibu dan ayah mereka. Tapi jika si dia terus menerus menjelek-jelekkan orang tuanya, jangan abaikan tanda ini. 

Menjadi detektif (untuk) hewan
Tanyakan jika si dia punya kucing, ikan, atau binatang lain yang ia piara. Jika Anda menemukan ia pernah berbuat kejam, bahkan sekalipun, berhati-hatilah. Ini berarti Anda sedang berada dengan seseorang yang tega melukai makhluk tak berdaya. Yang bisa jadi adalah Anda… 

Kamu harus pakai baju ini!
Si dia selalu menginstruksi apa yang harus Anda lakukan saat kalian berduaan dan mengkritik jika Anda berbicara dengan orang lain. Anda harus waspada karena pasangan semacam ini cenderung abusif. Selain itu, mereka yang punya latar kriminal akan takut jika Anda mengenal orang yang mengetahui masa lalunya.

(sumber: http://mim.yahoo.com/yahooindonesia/p/01H4or-/?cid=idtd)

Kutipan dalam buku ku kira kau obat ternyata patah hati terhebat

Bukan kamu yang menyakitiku, Aku terluka oleh ekspektasiku sendiri, Karena aku terlalu mempercayai kamu, Sekarang aku sedang menanggung akib...