Dewan Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards Board/IASB) mendesak perusahaan-perusahaan di Indonesia secepatnya menerapkan standar internasional pelaporan keuangan (IFRS).
Menurut Anggota IASB Patrick Finnegan, dengan mengadopsi IFRS, Indonesia akan mendapatkan manfaat dari meningkatnya kredibilitas pasar modal di mata investor global, meluasnya pasar investasi lintas batas negara dan meningkatkan efisiensi alokasi modal.
"Perusahaan akan menikmati biaya modal yang lebih rendah, konsolidasi yang lebih mudah dan sistem teknologi informasi yang terpadu," katanya dalam Seminar Implementasi IFRS di Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (22/6/2010).
IASB merupakan lembaga penentu standar sebagai bagian dari Yayasan Komite Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards Committee/IASC Foundation). Lembaga ini bertanggung jawab untuk mengembangkan standar pelaporan keuangan internasional.
Pada kesempatan yang sama, mitra Mazarz yang membawahi urusan IFRS di Asia Pasifik, Pascal Jauffret, mengatakan pelatihan dan penentuan waktu yang tepat adalah masalah utama yang harus diperhatikan dalam pengimplementasian IFRS.
"Oleh karena itu perusahaan perlu melakukan pelatihan kepada karyawan dan investor mengenai pendekatan dan standar yang baru ini," ungkapnya.
Sementara, Endang P Sulaksono yang mewakili Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) mengatakan perlu adanya pembicaraan antara pelaku pasar dan regulator sebab ada beberapa perubahan mendasar dalam melakukan penyelarasan standar tersebut.
"Jadi perlu suatu panduan bagi perusahaan yang bisa dibicarakan terlebih dahulu antara asosiasi, IAI dan regulator," kata Endang.
Rencana mengadopsi IFRS ini sejalan dengan gerakan global oleh lebih dari 100 negara yang sudah mulai mengimplementasikan IFRS dan menggunakan satu bahasa akuntansi di dunia.
Sehingga sangatlah penting bagi perusahaan-perusahaan publik untuk mempelajari proses penyesuaian, perubahan dan transformasi menuju IFRS dan secara bersamaan mengantisipasi perkembangan terbaru dari standar akuntansi global.
Pada bulan Desember 2008 lalu, Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) secara resmi mengumumkan rencana Indonesia untuk merevisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dengan mengadopsi IFRS yang akan mulai berlaku per 1 Januari
2012.
Senin, 27 Juni 2011
Perusahaan RI Didesak Segera Pakai Standar Lapkeu Internasional
Kutipan dalam buku ku kira kau obat ternyata patah hati terhebat
Bukan kamu yang menyakitiku, Aku terluka oleh ekspektasiku sendiri, Karena aku terlalu mempercayai kamu, Sekarang aku sedang menanggung akib...